Apa yang
terpikir dari istilah buah tangan? Ya buah tangan adalah istilah yang lazim
digunakan untuk menggantikan oleh-oleh, hadiah atau barang bawaan yang
menungungkapkan rasa senang atau berterima kasih. Lebih banyak menjurus ke
peraaan senang, gembira dan bahagia.
Lain
dengan aku, buah tangan yang aku bawa untuk anakku lebih mensiratkan rasa
menyesal dan permohonan maaf. Karena buah tangan selalu aku berikan untuk
anakku ketika aku menyesali tindakanku padanya atau sebagai ganti permohonan
maaf karena aku harus meninggalkannya di rumah.
Beberapa
hari lalu, ketika aku pulang kerja sampai di rumah cukup larut, ternyata anakku
belum tidur, mungkin dia sengaja menungguku, padahal waktu itu badanku sangat
capek sekali sehingga saat dia mengajak main aku sempat bicara dengan nada
keras. Itu membuatnya menangis, dia bilang bunda nakal. Sedih sekali rasanya
karena aku sama sekali tidak bermaksud melukai hatinya. Namun bocah itu sepertinya
menjadi sedih dan malam itu tidak mau tidur bersamaku, dia memilih tidur
bersama papanya.
Rasa
penyesalan yang sangat besar muncul di hatiku. Ketika bocah mungil itu beranjak
mau tidur, aku bilang maafin bunda sayang, dia malah jawab, aku gak suka main
sama kamu. Duh….sedihnya….oya sudah hampir enam bulan ini anakku sangat senang
dengan mainan dinosarus. Dia mempunyai aneka jenis mainan dalam bentuk binatang
purba itu. Nah sebagai permintaan maafku karena kejadian malam itu, aku
berencana pulang kerja akan membelikannya mainan dinosaurus dalam bentuk boneka
yang cukup besar. Alhamdulillah, setelah keluar masuk beberapa tok mainan, aku
mendapatkan boneka dinosaurus berukuran lebih besar dari anakku. Senang sekali
dia menyambutku pulang kerja, dia langsung memeluk donosaurusnnya, aku ucapkan
“ maafin bunda yang sayang”. Dia menjawab, iya bunda, maafkan kakak juga, kakak
gak sengaja marah sama bunda”.
Pernah
juga aku harus meninggallkannya untuk ke luar kota lebih dari satu minggu. Rasa
hati tak karuan, tapi bagaimana lagi, ini bagian dari pekerjaan yang harus aku
jalani. Aku sengaja membelikannya baju dengan motif mobil yang saat itu dia
senangi. Permohonan maaf karena meninggalkannya, penyesalan karena tak berada
di sampingnya. Kaos itu diterimanya dengan senang, namun dia sempat
berucap, makasih bunda, tapi aku lebih
suka bunda di sini tidak pergi”
Oh nak,
buah tangan ternyata bagimu bukan sesuai yang menyenangkan.