Yach, tepat per tanggal 4 Maret 2019
ini aku menyandang status baru. Dari sebelumnya sebagai seorang karyawan full
time di sebuah lembaga keuangan selama
hampir 14 tahun sekarang sebagai full mom. Banyak yang berbeda tentunya. Sebelumnya
setiap pagi hari selalu sibuk dengan persiapan ke kantor sekarang sibuk dengan
keperluan anak, beberes rumah dan memasak. Riilnya per hari ini aku sudah stay
selama 15 hari di rumah karena dua minggu sebelumnya aku ambil hak cuti tahunan
yang masih ada.
Selain aktifitas pagi hari, apa
lagi yang berubah? Banyaaakk.
1. Kostum
harian. Nah kemana tuh kostum kerja, tas dan sepatu yang sebelumnya memenuhi
lemari pakaian? Aku simpan rapi. Siapa tahu suatu saat nanti aku bekerja lagi,
semua bisa digunakan kembali.
2. Lingkungan
Kalau sebelumnya
selalu berinteraksi dengan tim, pimpinan dan kolega sekarang lebih banyak waktu
untuk berinteraksi dengan masyarakat, ikut kegiatan ibu-ibu mengaji, PKK dan
bertemu dengan guru serta sesama wali murid di sekolahnya si anak.
3. Kegiatan
sehari-hari
Sebelumnya pagi
hari langsung bersiap berangkat kerja, sekarang setelah menyelesaikan pekerjaan
rumah, mengantar anak sekolah dan siang hari menjemputnya kembali. Di sela
waktu tersebut aku ingin gunakan untuk kegiatan produktif seperti menulis dan
belajar bisnis.
4. Pastinya,
lebih banyak waktu untuk anak
Ini yang selama
ini aku inginkan, lebih banyak quality time dengan anak. Mendampingi dan
menjadi tempat curhatnya. Terkait dengan anak ada beberapa point yang aku
inginkan dan sekarang dapat dilaksanakan. Apa itu?
a.
Memastikan anak sarapan sehat sebelum sekolah. Ketika
aku masih bekerja, anak hanya sarapan seadanya dan lebih seringnya sarapan roti
saja. Sekarang walau belum mahir memasak namun sedikit demi sedikit dapat
menyiapkan menu makanan sesuai yang diminta anak.
b.
Mengajari anak untuk sholat. Walau belum rutin,
namun Alhamdulillah sudah ada progress. Setidaknya si anak sudah mulai sering
ikut sholat baik di rumah maupun di mushola.
c.
Mengajari anak membaca Alquran. Tepatnya membaca
Iqro’. Ini yang sebelumnya jarang dapat aku lakukan karena setiap pulang kerja
sudah dalam keadaan lelah.
d.
Bermain bersama anak. Sebelumnya hal ini hanya
dapat dilaksanakan pada hari libur saja, sedang sekarang lebih sering
dilakukan.
e.
Lebih dapat menahan emosi. Dulu, sangat mudah
sekali marah ketika anak melakukan kesalahan atau tidak menuruti perintah. Hal
ini kemungkian terjadi karena aku yang dalam keadaan lelah sehingga lebih mudah
marah
Dari sisi aku
sendiri tentu banyak yang harus disesuaikan juga,
1.
Belanja
Karena tidak lagi berpeghasilan tetap tentu aku harus
mulai merubah dan mengurangi kebiasaan belanja kebutuhan pribadi. Awalnya pasti
berat, namun aku yakin lama kelamaan pasti akan terbiasa. Aku juga berharap
kebiasaan ini akan terbawa sampai jika nanti aku bekerja kembali sehingga lebih
cermat dalam mengatur keuangan.
2.
Kegiatan rutin harian. Meski tidak lagi
berstatus karyawan, aku ingin tetap produktif.
Saat ini yang terlintas dalam pikiranku adalah aku harus dapat mengisi
waktu dengan kegiatan yang memberi pemasukan dan aku berminat dalam hal tulis
menulis. Untuk hal ini, jauh hari sebelum resign aku sudah menyiapkan diri
dengan mengikuti berbagai kursus menulis dan masuk dalam komunitas penulis
meski masih lebih sering sebagai pendengar saja.
3.
Terkait dengan kegiatan sehari-hari aku merasa
masih banyak waktu yang terbuang sia-sia. Jika ketika bekerja aku mempunyai
daily planning sepertinya ini perlu aku terapkan sehingga semua kegiatan dapat
dikontrol pelaksanaannya.
Mana yang lebih
menyenangkan antara sebagai ibu rumah tangga atau sebagai wanita karir? Keduanya
sama-sama menyenangkan dan sama-sama mempunyai tantangan tersendiri. Prinsipku
adalah jalani apa yang ada dengan bersyukur sepenuh hati. Saat ini ada kalanya
aku merindukan masa-masa aktif bekerja, namun aku yakin ketika suatu saat aku
kembali bekerja aku akan merindukan masa-masa total menjadi ibu rumah tangga.