Kamis, 18 Agustus 2016

MENJADI IBU PERAH



Menjadi seorang ibu? Amazing sekali bagiku. Sebelum aku dinyatakan positif hamil, aku tidak pernah berani membayangkan bagaimana nanti setelah aku melahirkan? Bagaimana aku merawat anakku sambil terus bekerja? Apalagi pekerjaanku bukanlah pekerjaan yang selalu stay di kantor. Sebagai bagaian tim survey, hampir 2/3 hari kerjaku selama satu bulan aku jalan di luar kantor. Pindah dari satu kota ke kota lain, menginap di satu hotel ke hotel yang lain. Sewaktu masih single hal itu sangat menyenangkan. Karena banyak pengalaman baru baik suasana, pengetahuan maupun teman baru di semua kota kabupaten yang aku kunjungi. 


Hal itu tentu sangat berbeda ketika aku sudah menjadi seorang ibu. Komitmentku untuk tetap memberi anakku ASI membuat aku harus bekerja keras agar stok ASI cukup selama aku meninggalkan anakku di rumah. Sebelum menikah aku juga tidak pernah membayangkan hal ini akan aku lakukan. Apalagi lingkunganku kurang mendukung terhadap program ASI exclusive. Keluarga ku biasa memberi banyinya dengan susu formula ketika ditinggal oleh ibunya. Begitu juga teman-temanku. Hal ini yang membuat mereka merasa aneh dengan pilihanku.  Bahkan beberapa kali aku mendapat perkataan yang kurang mengenakkan karena komitmentku, aku dianggap orang tua yang pelit karena tidak mau membeli susu formula untuk anakku.


Ini semua tidak menyurutkan semangatku untuk memberikan ASI exclusive walaupun aku harus sering berdinas ke luar kota. Bagiku ASI yang aku berikan kepada bayiku, menjadi pengikat aku dan bayiku ketika aku harus berjauhan dengannya. Aku banyak membaca buku tentang bagaimana memerah ASI yang baik, bagaimana menyimpan dan menyajikankan. Dukungan penuh dari suami sangat membantuku untuk melakukan niatku ini. Agar keinginan kami terlaksana, kami juga memberikan penjelasan kepada orang yang membantu kita menjaga anak selama ditinggal kerja.


Persiapan yang aku lakukan adalah setelah beberapa hari melahirkan selain aku memberikan ASI langsung kepada bayiku, aku juga belajar memerah ASI. Tidak mudah dilakukan, karena memang belum terbiasa. Awalnya aku menggunakan pompa manual dengan karet di ujungnya. Sangat sakit di payudara, selain itu menurutku kurang higienis karena banyak sisa ASI yang tertinggal di karet dan susah dibersihkan. Hal kedua yang aku lakukan mencoba menggunakan pompa yang ada selangnya. Masih terasa sakit walau menurutku ini lebih higienis karena ASI yang sudah diperas langsung mengalir ke botol dan alatnya lebih gampang dibersihkan. Namun kedua alat ini menurutku tidak praktis. Berikutnya aku mencoba dengan manual, yaitu memerah tanpa menggunakan alat, cukup menggunakan jari tangan saja. Pertama kali aku lakukan, ASI menyemprot kemana-mana, tidak dapat masuk ke botol. Sangat stress rasanya ketika melihat hasil perahan yang tidak seberapa . Perlengkapanku untuk menyimpan ASI adalah cooler bag, ice gel, botol kaca dan freezer. 


Botol kaca aku gunakan untuk menampung ASI hasil perahan dan mamasukkannya di cooler bag yang sudah aku isi dengan ice gel selama di perjalanan. Botol kaca yang aku gunakan ada dua jenis, yaitu tutup karet dan tutup kaleng. Secara konsisiten selang 3 jam aku selalu memerah ASI. Setelah sampai rumah ASI aku simpan di freezer untuk dibekukan, sebelumnya di botol kaca aku beri label tanggal dan jam aku memerah. Hal ini untuk memudahkan aku mengechek berapa lama ASI tersebut telah disimpan. Menurut referensi yang aku baca, ASI disimpan beku dalam freezer sebaiknya tidak lebih dari 6 bulan. Stok pertama aku berikan lebih awal ke bayiku, begitu seterusnya. 

Ada yang punya pengalaman yang sama dengan bayinya? silahkan perbagi pengalaman..

INDSCRIPT TRAINING CENTRE DAN @JOERAGANARTIKEL MENCETAK PENULIS DARI DALAM RUMAH



IndScript Training Centre (ITC) merupakan lembaga training yang fokus pada penulisan dan bisnis. IndiScript Training Centre bekerja sama dengan @JoeraganArtikel mengadakan berbagai pelatihan penulisan dengan konsep yang ramah, mudah dan fleksible. Prinsip dasar yang diterapkan adalah membangun kepercayaan diri dari peserta untuk memulai membuat tulisan yang simpe dan mudah sesuai dengan ide yang dimiliki oleh masing-masing peserta. Hasil tulisan yang dibuat oleh peserta dievaluasi langsung oleh trainer yang sudah berpengalaman. Dalam proses belajar, trainer tidak terlalu banyak memberikan materi yang membosankan namun hanya point-pointnya saja, kemudian memberikan sedikit ulasan dan peserta training dapat langsung berinteraksi tanya jawab. 

Dengan konsep yang diterapkan ini, siapa saja akan mampu belajar menulis dan menghasilkan uang tanpa harus keluar dari rumah. Peserta yang sudah pernah membuat tulisan dibimbing untuk mempublikasikan tulisannya melalui berbagai media. IndiScrip Training Centre dan @JoeraganArtikel juga mengenalkan penulis hasil binaannya ke emakpintar.asia sehingga memberi lebih banyak peluang untuk mendapatkan income melalui bidang penulisan.  Kesempatan magang yang diberikan  bagi penulis pemula tentu akan menumbuhkan rasa percaya diri dan semangat belajar. 

Motto IndiScript Training Centre dan @JoeraganArtikel memberikan kesempatan kepada Bunda untuk berpenghasilan melalui profesi menulis artikel dari rumah, menjadikan lembaga ini sangat tepat bagi para ibu rumah tangga yang ingin memperdalam kemampuan menulis dan bekerja sebagai  penulis lepas tanpa harus meninggalkan keluarga. Hal ini akan memberikan banyak kesempatan kepada para ibu untuk tetap eksis berkarya dan menghasilkan uang tanpa harus kehilangan waktu untuk keluarga.  

Bagi para bunda yang ingin menambah ketrampilan dan menghasilkan uang dengan memanfaatkan waktu sembari mengurus keluarga, ini lah saat yang tepat untuk bergabung dengan ITC.  Selain menambah pengetahuan, anda juga akan menambah teman dan jaringan untuk mengembangkan minat anda dalam dunia penulisan.  Segera ambil keputusan dan bergabunglah bersama para bunda yang sudah melangkah dan sukses sebagai penulis yang produktif.